Kamis, 22 Juni 2023

ASYIKNYA BERLITERASI DAN NUMERASI DENGAN GELIDA ( GERAKAN LITERASI DIGITAL ANGGREK 12 KOBI )

 

ASYIKNYA BERLITERASI DAN NUMERASI DENGAN GELIDA 
( GERAKAN LITERASI DIGITAL ANGGREK 12 KOBI ) 



Pembelajaran merupakan kegiatan utama dari proses pendidikan di sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut meliputi kognitif, afektif dan psikomotor. Kegiatan pembelajaran ini memerlukan keaktifan belajar, partisipasi dan komunikasi interaktif antara guru dan siswa. Aktivitas belajar harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari pemahaman konsep, penguasaan materi dan prestasi belajar peserta didik. Peserta didik dengan tingkat pemahaman konsep dan penguasaan materi yang tinggi, maka semakin tinggi pula prestasi yang diraih.Selain itu, faktor penentu keberhasilan pembelajaran lainnya adalah ketepatan penerapan model dan media pembelajaran. Dengan berdasarkan ini semua kami Anggrek 12 Merancang sebuah pembelajaran yang memanfaatkan  beberapa Aplikasi untuk berliterasi secara Digital  yaitu GELIDA ( Gerakan Literasi Digital Anggrek 12 )  

 Inovasi ini adalah inovasi media belajar baru dengan memanfaatkan  beberapa aplikasi berbasis  online, yakni Aplikasi  QUIZIZ, CANVA, WARDWALL , wheelofnames,  Aplikasi ini sebagai media belajar  yang dimana kita  sebagai guru dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk memudahkan anak – anak dalam belajar semua mata pelajaran  baik itu matematika maupun  tematik  dan bersifat mandiri bagi anak-anak terutama di masa Pandemi.  Dimana kita bisa mengaplikasikannya baik secara daring maupun luring sehingga Insya Allah Aplikasi ini akan sangat bermanfaat  bagi guru dan anak – anak kita . Aplikasi Quiziz ini merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis interaktif yang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Kuis interaktif yang dibuat memiliki hingga 4 pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar dan dapat ditambahkan gambar ke latar belakang pertanyaan.selain dari pada itu Aplikasi ini  mudah diakses dengan pendampingan guru. Apalagi sudah banyak titik jaringan Wifi yang difasilitasi oleh sekolah serta sekaligus pemanfaatan atas adanya bantuan chrome book yang telah kami dapat sehingga bagaimana caranya kami bisa menggunakan chrome book tersebut  dalam kegiatan proses pembelajaran baik untuk guru, kepala sekolah dan lebih – lebih untuk peserta didik kita sehingga dalam proses pembelajaran anak – anak tidak merasa bosan dan lebih bersemangat  lagi dalam proses pembelajaran ,

Tujuan pemanfaatan aplikasi GELIDA dapat melaksanakan evaluasi pembelajaran setiap hari dari rumah. Bisa juga dimanfaatkan untuk media pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) dari rumah.

Salah satu media untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan tapi tidak menghilangkan atau menurunkan pemahaman peserta didik mengenai materi serta memanfaatkan perkembangan teknologi, adalah dengan aplikasi game atau permainan. Permainan atau game online yang bisa dijadikan alternatif dalam menyampaikan materi pembelajaran terhadap siswa SDN 12 Sarae KOBI , yakni aplikasi Quizizz, WardWall dan  dll,  Permainan edukatif satu ini, memberikan begitu banyak manfaat yang tentu dapat dirasakan dalam media pembelajaran, karena media ini menarik dan dapat memotivasi secara kerja otak dan olah manajemen waktu. Upaya pemanfaatan aplikasi Quizizz digadang-gadang bisa menjadi alternatif media pembelajaran, begitu juga dengan Wardwall dimana mengutamakan kreatifitas, manajemen waktu, hingga evaluasi mandiri dari siswa. Dengan memberdayakan aplikasi Quizizz, Canva dan Wardwall sebagai media pembelajaran, sepertinaya bisa cukup tenang dalam melakukan evalusi, sebagai mana yang telah dijelaskan. Dimana dalam aplikasi Quizizz dab Wardwall , guru bisa melakukan penilaian atau evaluasi lebih tepat, begitu juga dengan Canva, WardWall , wheelofnames, semua itu In Shaa Allah akan Membantu anak – anak Bangsa dalam berlitrasi dan numerasi

Selasa, 08 November 2022

BEDAQUIZ ( BELAJAR MENYENANGKAN DENGAN APLIKASI QUIZIZ )

             

       BELAJAR MENYENANGKAN DENGAN BEDAQUI
       ( BELAJAR DENGAN PLIKASI BEDAQUIZ )  



                Pendidikan merupakan suatu bidang penting dalam hal memajukan suatu Negara. Bidang pendidikan juga menjadi sektor utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang nantinya juga akan berdampak pada meningkatnya taraf hidup serta pendapatan perkapita nagara. Di masa pandemi COVID-19 yang terjadi khususnya di Indonesia saat ini, sektor pendidikan menjadi salah satu sektor yang mengalami transformasi begitu cepat dalam hal pelaksanaannya dikarenakan situasi yang terjadi. Untuk memutuskan rantai penyebaran virus ini, pemerintah mengeluarkan keputusan untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring (dari rumah) sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Sekolah  harus merespon hal ini secara cepat dan tepat guna menentukan langkah-langkah untuk menghadapi situasi ini kedepannya salah satunya dengan menentukan metode yang tepat untuk melakukan proses pembelajaran dari rumah (daring). Dalam hal ini pemanfaatan teknologi sangat dibutuhkan untuk menunjang jalannya kegiatan pembelajaran di Indonesia.
                Maka dari pada itu kami  dari SDN 12 Sarae Kota Bima merancang suatu pembelajaran yang dapat di jangkau oleh anak - anak baik pada saat pandemi Covid - 19 maupun setelah masa Pandemi Covid 19 , dengan tetap memperhatikan semangat belajar anak- anak sehingga menciptakan pembelajaran yg kreatif dan inovatif. 
Salah satu alternatif yang kami lakukan untuk meminimalisir maupun mengatasi permasalahan yang ditimbulkan diatas, yaitu dengan  menghadirkan BEDAQUIZ  ( Belajar Dengan Aplikasi QuIZiZ )
Disinilah suatu aplikasi pembelajaran yaitu QUIZIZZ hadir untuk membantu guru dan murid agar proses pembelajaran dapat berlangsung dan pengalaman belajar yang menyenangkan dapat dirasakan saat pembelajaran jarak jauh dilakukan.

Salah satu pemanfaatan dari aplikasi quiziz ini adalah  anak - anak bisa menggunakan akun id belajar mereka masing  - masing dimana selama ini anak - anak kita enggan untuk mengguanakan akun id belajarnya dengan baik dan dengan hadirnya BEDAQUIZ mereka bisa menggunakannya untuk hal yg positif yaitu pembelajaran yang bukan hanya dengan menggunakan laptop atau chrome book , tetapi anak - anak bisa mempergunakan android mereka sehingga sangat memudahkan bagi siswa untuk mengakses semua pembelajaran yang mereka inginkan.
Tidak hanya untuk pembelajaran setiap hari baik literasi ataupun numerasi tetapi dengan adanya BEDAQUIZ ini guru dan siswa juga di mudahkan di dalam melakukan evaluasi baik untuk PTS ( penilain tengah semester ) maupun untuk PAS ( penilain akhir semester ) dan bahkan ini juga sudah kami lakukan untuk ujian Siswa tingkat Sekolah dasar. 
       Dimana Alhamdulilah SDN 12 Sarae Kota Bima menjadi satu - satunya sekolah yang telah menyelenggarakan ujian sekolah dengan menggunakan Aplikasi QUIZIZ dimana ini semua kami lakukan berdasarkan pengalaman kami sebagai selama menjadi seorang pendidik.
Selama ini ujian bagi siswa merupakan momok yang menakutkan bagi mereka sehingga membuat mereka tertekan,  tidak bersemangat , takut hingga sampai membuat anak - anak menjadi malas dan masa bodoh dengan semuanya, maka dari itu melihat dari pengalaman siswa kita yang terdahulu kamipun melakukan evaluasi bagaimana caranya supaya siswa tetap bersemangat untuk belajar maupun untuk ujian sehingga pada saat ujian mereka tidak lagi merasa tertekan ataupun tidak bersemangat.
Dan Alhamdulilah tergagaslah ide untuk kami belajar dengan Aplikasi QUIZIZ yang di kenal dengan BEDAQUIZ ( Belajar Dengan Aplikasi Quiziz ) sehingga kami menerapkan pembelajaran yang berbasis IT anak - anak tidak akan merasa ketinggalan dari teman- temanya .
            Dengan demikian  BEDAQUIZ _pun menjadi salah satu program unggulan kami SDN 12 Sarae Kota Bima dalam membangun motivasi dan semangat belajar siswa dalam  melakukan proses pembelajaran dan Alhamdulilah juga BEDAQUIZ  mendapat nominasi untuk maju dalam IGA Goverment A







Kamis, 10 Maret 2022

Koneksi Antar Materi Modul 3.2

 

  Koneksi Antar Materi Modul 3.2 Pemimpin Pembelajaran Dalam Pengelolaan Sumber Daya

OLEH
 NURHAYATI,S.Pd 

 


                          

Pemimpin Pembelajaran  dalam Pengelolaan Sumber Daya dan bagaimana mengimplementasikannya

 

Ekosistem merupakan sebuah system lingkungan dimana terjadi interaksi atau hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antara komponen dalam ekosistem, yaitu dalam hal ini adalah komponen biotik yaitu unsur yang hidup dan komponen abiotik, yaitu unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan.

Jika diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah:Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/Tenaga Kependidikan, Pengawas Sekolah, Orang Tua dan Masyarakat sekitar sekolah. Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah: Keuangan dan Sarana dan prasarana.

Dengan mengetahui sumberdaya yang ada di sekolah, dan menyadari dua komponen penting dalam ekosistem sekolah, maka sebagai pemimpin pembelajaran harus bisa memetakan 7 aset atau modal utama dalam sekolah dan tugas sebagai pemimpin adalah bagaimana mengelola ketujuh aset sekolah atau sumber daya tersebut untuk kepentingan dan kemajuan sekolah. 7 aset atau sumber daya sekolah tersebut antara lain:

  1. Modal Manusia
  2. Modal Fisik
  3. Modal Sosial
  4. Modal Finansial
  5. Modal Politik
  6. Modal Lingkungan/ Alam
  7. Modal Agama dan budaya

Ada dua pendekatan berfikir dalam pengelolaan asset:

  1. Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)  akan melihat dengan cara pandang negatif.  memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.
  2. Pendekatan  berbasis aset (Asset-Based Thinking)adalah memusatkan pikiran pada kekuatan positif, pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

Dalam pengelolaan asset di sekolah, sebagai pemimpin pembelajaran harus menerapkan pemikiran yang berbasis asset atau asset based thinking.

Apa pentingnya berfikir berbasis asset?

·       Dengan  berfikir berbasis aset maka kita bisa  fokus pada asset atau kekuatan, merangsang proses berpikir, merangsang otak ke arah kemajuan dan solusi, jika berfikir berbasis kekurangan, maka sebaliknya akan menghambat proses kemajuan, sehingga memunculkan banyak peluang, membuka jalan, membuka banyak kesempatan dan kekuatan sehingga apa yang kita inginkan bisa tercapai.

·       Dengan berfikir berbasis aset maka kita bisa membayangkan masa depan, dengan berorientasi atau membayangkan masa depan itulah maka akan banyak membuka kesempatan dan peluang untuk mewujudkan masa depan yang kita inginkan. Dengan berfokus pada masa depan, melihat potensi yang ada, apa yang sudah berkembang dan apa yang sudah berjalan

·       Dengan berpikir berbasis aset maka kita bisa berfikir tentang kesuksesan yang telah diraih, sehingga kita fokus untuk belajar dari kesusksesan yang telah diraih, memaksimalkan potensi yang ada untuk meraih kesuksesan selanjutnya.

·       Dengan  berfikir berbasis aset maka kita bisa mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya

·       Dengan  berfikir berbasis aset maka kita bisa merancang rencana berdasarkan visi dan dan kekuatan

·       Dengan  berfikir berbasis aset maka kita bisa mewujudkan rencana aksi yang sudah diprogramkan

Dengan berpikir berbasis  aset, kita mengembangkan potensi sekolah, sebagai penguatan tentang bagaimana mengelola aset sekolah, berusaha memunculkan kekuatan pada asset-aset yang ada. Dengan selalu berpikir positif, berbasis pada kekuatan yang ada, apa yang sudah berjalan maka kita bisa memaksimalkan potensi yang ada dan bisa memajukan kemajuan sekolah

Jadi dengan berfikir berbasis pada asset maka kita akan bisa fokus pada asset atau kekuatan, sehingga bisa membayangkan masa depan, kita pun akan berfikir tentang kesuksesan yang telah diraih, dan kita akan bisa mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya dan kita akan bisa merancang rencana berdasarkan visi dan dan kekuatan serta bisa mewujudkan rencana aksi yang sudah diprogramkan

Seorang pemimpin pembelajaran harus bisa mengelola asset yang ada dengan pendekatan positif agar bisa memanfaatkan asset yang ada  untuk kepentingan pembelajaran yang berkualitas, sehingga bisa mewujudkan siswa yang selamat dan bahagia

Dengan modul 3.2 mengarahkan seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus selalu berpikir positif.untuk bisa mengembangkan potensi sekolah.

Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu:Modal ManusiaModal Sosial,  Modal Fisik, Modal Lingkungan/alam, Modal Finansial, Modal PolitiK, Modal Agama dan budaya.

Asset-Based Community Development (ABCD) atau kita sebut dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) merupakan suatu kerangka kerja yang dikembangkan oleh John McKnight dan Jody Kretzmann, yang suatu pendekatan yang menitikberatkan pada kemampuan, pengalaman, pengetahuan, dan hasrat yang dimiliki oleh anggota komunitas, yang dijadikan sebagai kekuatan untuk maju dan berkembang.

Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada:

·       Usaha mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna.

·       Kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.

·       Aset atau berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas.

·       Gerakan seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas atau disebut sebagai community-driven development.

2. SINTESIS BERBAGAI MATERI

A.  Modul 1.1 Nilai Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Modul 1.1 tentang sumber daya manusia yaitu murid itu sendiri, sebagai pemimpin pembelajaran maka kita harus mendidik siswa semaksimal mungkin sesuai filosofi Ki Hadjar agar siswa bisa berkembang sesuai kodratnya. Menurut Ki Hadjar Dewantara, bahwa maksud pendidikan itu adalah kegiatan menuntun segala kekuatan kodrat yang pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Siswa memiliki 2 kodrat alam dan kodrat zamannya, sebagai pemimpin pembelajaran kita bisa mengelola aset sumber daya murid dengan pola asah asih asuh dengan menuntun mereka agar bisa melejitkan potensi siswa sehingga bisa mencapai kebahagiaan yang setingi-tingginya. Modul 1.1 berfokus pada anak-anak, sehingga guru sebagai petani, bisa menuntun kodrat anak agar bisa tumbuh sesuai kodratnya dengan mengelola asset yang ada.

B. Modul 1.2  Nilai dan peran Guru Penggerak

Modul 1.2 tentang nilai dan peran guru penggerak, juga membahas tentang sumber daya manusia yaitu dari segi guru, dimana untuk bisa mengelola potensis siswa, maka seorang gru harus memiliki kapasitas, komepetensi dan dasar nilai dalam mengelola asset yang ada. Nilai-nilai mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada murid harus dijadikan landasan dalam pengelolaan asset sekolah terutama untuk mewujudka profil pelajar pancasila. Juga ada cara kerja bagaimana memkasimalkan nilai-nilai karakter anak agar bis aberkembang dengan baik. Begitu juga dengan peran sebagai guru penggerak yaitu pemimpin pembelajaran, pemimpin pengembangan sekolah, pemimpin manajemen sekolah. Dalam modul ini juga dibahas bagaimana pengembangan karakter pada anak, bagaimana karakter bertumbuh atau pengelolaan sumber daya murid kita

C.  Modul 1.3 Tentang Visi guru Penggerak

Modul ini berbicara bagaimana mengelola asset atau sumber daya, pendekatan apa yang kita gunakan untuk melakukan sebuah perubahan, bagaimana kita mencapai perubahan atau visi yang kita inginkan sehingga modul 3.2 ini kembali memperkuat modul 1.3  tentang pendekatan inkuiri Apresiatif model BAGJA dalam melakukan perubahan atau pengembangan sekolah. Mellaui pendekatan IA, Model BAGJA maka sebagai pemimpin pembelajaran kita bisa melakukan perubahan yang berbasis asset atau sumber daya untuk menuju perubahan positif. BAGJA memiliki tahapan sebagai berikut:

D. Modul 1.4 Buaday Positif

tentang budaya positif yaitu berupa lingkungan yang mendukung perkembangan siswa, Sebagai petani, maka kita akan memaksimalkan sumber daya lingkungan yang positif agar anak anak bertumbuh sesuai kodratnya. Sebagai pemimpin pemelajaran adalah abgaiamana mengelola budaya positif , mengelola lingkungan baik biotik maupun abiotic yang mendukung perkembangan karakter baik pada siswa sehingga tujuan pendidikan seperti yang diharapkan terwujud yaitu menjadikan siswa selamat dan bahagia

E. Modul 2.1 Tentang pembelajaran berdiferensiasi

Dimana sebagai pemimpin pembelajaran harus menyadari bahwa setiap anak mempunyai  kodrat berbeda sehingga dibutuhkan pembelajaran diferensiasi sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam tersebut. Untuk bisa melakukan perubahan dalam kelas dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi maka seorang pemimpin pembelajaran harus bisa memetakan asset atau sumber daya dan juga memanfaatkan asset atau sumber daya yang ada, baik itu sumber daya manusia komponen biotik  maupun sumber daya yang berupa komponen abiotik, yaitu  sarana prasarana dan keuangan untuk bisa menyusun dan mendesain strategi pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dan tepat sehingga bisa memenuhi kebutuhan belajar siswa

Setiap anak memiliki kodrat yang berbeda baik dari segi minat, profil belajar, maupun kesiapannya sehingga pembelajaran berdiferensiasi sebagai sebuah strategi untuk menuntun anak sesuai kekuatan kodratnya.

F. Modul 2.2 Tentang pembelajaran sosial emosional

Modul yang membahas cara atau strategi sebagai pemimpin pembelajaran untuk  menuntun anak-anak untuk mewujudkan siswa yang selamat dan bahagia. Pendidikan ataupun pembelajaran bukan semata mata berorientasi pada aspek kognitif tapi bagaimana bisa mengembangkan kecerdasan sosial emosional pada diri anak agar anak bahagia.Tehnik mindfulness bisa dijadikan strategi atau cara mengelola sumber daya manusia yang kita miliki yaitu murid sehingga potensi kecerdasan sosial emosional anak bisa berkembang optimal.

G. Modul 2.3 Coaching

Modul 2.3 tentang coaching merupakan sebuah tehnik atau strategi seorang pemimpin pembelajaran untuk menuntun, mendampingi anak, untuk menggali potensi anak dan memaksimalkannya. Coaching memberikan kesempatan anak-anak berkembang dan menggali proses berpikir pada diri anak sehingga metakognisinya meningkat dan berpikir kritis dan mencapai potensi diri yang optimal.

H. Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin Pembelajaran

Dalam modul ini seorang pemimpin pembelajaran, dituntut untuk bisa mengambil keputusan yang beretika dengan menggunakan prinsip berpikir berbasis 4 paradigma, 3 resolusi berpikir dan 9 langkah pengujian keputusan. Prinsip pengambilan Keputusan ini sangat penting apalagi yang berkaitan dengan pengelolaan asset atau sumber daya sekolah untuk kepentingan murid.

2. RENCANA TINDAKAN

Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata

a. Latar belakang

(Apa yang mendasari Anda membuat rancangan tindakan ini?)

Sumber daya  atau aset adalah hal yang sangat mendukung kemajuan sekolah, untuk itu saya sebagai guru harus bisa memetakan aset sekolah , sehingga saya bisa memaksimalkan pemanfaatan aset guna mendukung pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas pendidikan

b. Tujuan

(Apa dampak pada murid yang ingin dilihat dari rancangan tindakan ini?)

Pemetaan dan pengelolaan  asset atau sumber daya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas pendidikan secara umum

c. Tolok Ukur

(Bukti apa yang dapat dijadikan indikator bahwa tindakan ini berjalan dengan baik?)

Evaluasi terhadap proses pelaksanaan aksi nyata

d. Dukungan yang dibutuhkan

(Apa saja bahan, alat, atau pihak yang Anda butuhkan untuk menjalankan tindakan? Bagaimana Anda akan mendapatkannya?

 Untuk melaksanakan aksi nyata diperlukan kolaborasi  semua pihak di sekolah, sehingga saya memerlukan bantuan pemangku kepentingan di sekolah

-kepala sekolah

-rekan sejawat

-Staf TU

-siswa

e. Linimasa tindakan yang akan dilakukan

Untuk melaksanakan aksi nyata saya menyusun prosedur BAGJA pada modul 1.2

  1. Buat  Pertanyaan  atau define : Meminta  murid untuk menggali cita-cita dan harapan  tentang kelas impian mereka dengan menginventarisir potensi dan kekuatan: -Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat kelas lebih menyenangkan? – bagaimana mewujudkan kelas yang nyama dan menyenanngkan
  2.  Ambil Pelajaran atau Discover:  Mengidentifikasi hal-hal yang diinginkan, contohnya: apa pengalaman menyenangkan yang pernah siswa alami?
  3. Gali Mimpi atau Dream: menanyakan ke siswa , menanyakan pendapat setiap angota kelas tentang pendapat dan perasaan mereka tentang impian kelas yang nyaman dan menyenangkan, contohnya: Seperti apa kelas yang menyenangkan ?bagaiaman perasaan kelas yang nayamn dan menyenangkan 
  4. Jabarkan Rencana atau Design, membuat capaian yang realistis, misalnya apa langkah-langkah  untuk menyiapkan kelas yang nyaman dan menyenangkan, Bagaimana  pengaturan kelas  agar tetap nyaman dan menyennagkan
  5. Atur Eksekusi atau Deliver: menyusun tim kerja, misalnya  siapa saja yang terlibat dan apa saja peran masing-masing murid ?

GURU PENGGERAK TERGERAK, BERGERAK DAN MENGGERAKKAN 

SALAM GURU PENGGERAK 

 

Minggu, 20 Februari 2022

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran 

NURHAYATI,S.Pd


Jurnal Monolog 

1. Bagaimana anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/ lingkungan asal anda?

Belajar dan berbagi itulah kata-kata yang selalu saya jadikan pegangan didalam setiap mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi yang saya ikuti. Artinya selain belajar untuk peningkatan kompetensi diri sendiri, saya juga melakukan sesi sharing atau berbagi apa yang sudah saya dapatkan baik kepada rekan-rekan guru di sekolah dan juga rekan-rekan guru di seluruh nusantara. Karena bagi saya dengan berbagi maka ilmu yang akan kita miliki akan semakin berkembang dan bertambah. Selain itu, kita juga dapat menginspirasi rekan-rekan yang lain untuk ikut melakukan apa yang telah kita lakukan. Adapun cara yang akan saya lakukan dalam mentransfer dan membagikan pengetahuan yang saya dapatkan dalam program guru penggerak ini yaitu: 

  1.  Saya akan menyusun rencana program guru penggerak yang akan saya laksanakan di sekolah.
  2. Saya akan mengkomunikasikan dengan kepala sekolah untuk menyampaikan program yang sudah saya susun tersebut.
  3. Saya akan mensosialisasikan materi-materi program guru penggerak yang telah saya dapatkan  pada program guru penggerak ini di komunitas praktisi di sekolah saya, sebagai kegiatan pengimbasan kepada rekan-rekan guru baik melalui daring maupun luring seperti mesosialisasikan materi - materi guru penggerak melalui blok saya, youtobe saya dan lain - lain 
  4. Saya akan mengajak teman sejawat saya di sekolah untuk berkolaborasi dalam menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang efektif ini sesuai apa yang sudah saya pelajari di modul 3.1 ketika saya berada dalam situasi dilema etika maupun bujukan moral yang saya alami maka dalam mengambil keputusan harus berdasarkan pada keempat paradigma dilema etika, ketiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

 

  • Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran di sekolah dalam rangka mewujudkan merdeka belajar dengan pembelajaran yang berpihak kepada murid, tentunya suatu waktu kita akan dihadapkan pada situasi dilema untuk mengambil sebuah keputusan yang terbaik dan menguntungkan semua pihak. Adapun langkah  awal yang akan saya lakukan sbb:

  •  Saya terlebih dahulu akan menganalisis dan menentukan apakah masalah yang saya hadapi termasuk ke dalam dilema etika atau bujukan moral 
  • Kemudian Memastikan bahwa dalam mengambil sebuah keputusan sudah sesuai dan sejalan dengan visi   dan  misi yang telah kita susun dan sepakati bersama.
  • Setelah itu Saya menentukan paradigma apa yang ada pada permasalah tersebut. Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika  bisa dikategorikan sebagai berikut yaitu  Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).
  • Selanjutnya Saya akan menentukan prinsip yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan, melalui 3 prinsip yang berlaku

Kemuadian  Saya akan menguji keputusan yang saya ambil melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan Sbb:

  • Menentukan nilai-nilai yang bertentangan pada permasalahan yg sedang di hadapi
  • Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut
  • Menentukan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut
  • Pengujian  benar  lawan  salah dalam situasi tersebut.
  • Pengujian paradigma benar lawan benar
  • Melakukan prinsip resolusi
  • Investigasi opsi trilema
  • Buat keputusan
  • Lihat lagi keputusan dan refleksikan

  • Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.
 Kapan saya akan  menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ketika saya dihadapkan pada situasi dilema etika yang memerlukan pengambilan keputusan yang mampu mengimbangi antara dua pihak dan dua opsi yang ada dengan pilihan yang tepat dan efektif sehingga tidak merugikan salah satunya dan membuat orang-orang di lingkungan saya merasa nyaman dan tenang. Jika hari ini, besok, minggu depan pun hari-hari selanjutnya saya dihadapkan dengan masalah dilema etika maka  saya akan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan berdasarkan empat paradigma dilema etika, tiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Harapan saya tentunya ketika saya dihadapkan pada situasi dilema etika, saya dapat melakukan pengambilan  keputusan dengan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan berdasarkan empat paradigma dilema etika, tiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan.


  • Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.

Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, saya tentu tidak bisa sendiri, karena saya juga masih belajar bagaimana menerapkan ilmu pengetahuan dan masih harus terus berlatih dalam mengambil  keputusan berdasarkan  empat paradigma dilema etika, tiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Oleh karena itu, saya membutuhkan rekan sejawat  yang juga sebagai teman diskusi untuk menganalisis dan menentukan  apakah langkah-langkah yang saya ambil telah tepat dan efektif.

 

Menurut saya orang-orang yang bisa saya jadikan teman diskusi/pendamping dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah rekan-rekan sejawat di sekolah, kepala sekolah, orang tua siswa, siswa, komite sekolah, atau bisa juga pengawas sekolah



ASYIKNYA BERLITERASI DAN NUMERASI DENGAN GELIDA ( GERAKAN LITERASI DIGITAL ANGGREK 12 KOBI )

  ASYIKNYA BERLITERASI DAN NUMERASI DENGAN GELIDA  ( GERAKAN LITERASI DIGITAL ANGGREK 12 KOBI )  Pembelajaran merupakan kegiatan utama dari ...