Koneksi Antar Materi Modul 1.2.a.9 Nilai dan Peran Guru Penggerak
- Nurhayati,S.Pd
- CGP angkatan ke 3
- Fasilitator : Henik Umi Koyum, S.Pd.M.Pd
- Pengajar Praktek : Gunawan, S.Pd
Pemahaman kita terhadap nilai dan peran guru penggerak
Pendidikan adalah usaha untuk menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setingi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota
masyarakat.
Guru Penggerak senantiasa mampu mendorong
dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala
hal yang terjadi pada dirinya. Segala perubahan yang terjadi di sekitar kita
maupun pada diri kita yang muncul dari diri kita sendiri. Ketika kita hanya
menunggu sesuatu untuk terjadi, seringkali hal tersebut tidak pernah terjadi.
Karena itu seorang Guru Penggerak diharapkan mampu mendorong dirinya sendiri
untuk melakukan perubahan, untuk memulai sesuatu, untuk mengerjakan sesuatu
terkait dengan perubahan apa yang diinginkan untuk terjadi.
Peran dari dari seorang Guru tentunya akan lebih maksimal
jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi serta nilai
- nilai yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Nilai itu sendiri, menurut Rokeach (dalam Hari, Abdul H.
2015), merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan
standar pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat
spesifik. Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar
bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan
evaluasi dalam membuat keputusan, bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi
dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari
Seorang Guru Penggerak diharapkan mempunyai 4 kompetensi
yang di harapkan.Guru Penggerak tidak hanya berfokus sebagai pemimpin
pembelajaran, akan tetapi juga menggerakkan diri serta lingkungan sekolah agar
dapat mewujudkan sekolah yang berpihak pada murid. Ketika kita bisa membawa
perubahan pada lingkungan sekitar kita, tentunya hasilnya juga akan lebih baik
untuk murid kita.
Guru penggerak merupakan agen transformasi pendidikan menuju ke arah yang lebih baik dan berlandaskan pada filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Untuk dapat menuntun siswa mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru penggerak diantaranya yaitu menuntun siswa dalam pembelajaran bak filosofi seorang petani dalam menumbuhkan tanamannya dengan penuh kasih sayang, menghamba pada sang anak, memahami kodrat anak (kodrat alam dan kodrat zaman), memperbaiki laku siswa agar selaras antara budi dan pekertinya, menjadikan siswa sebagai manusia yang merdeka.
Selain melakukan hal- hal di atas seorang
guru penggerak harus memiliki 4 kompetensi wajib yaitu
- Memimpin
pembelajaran
- Mengembangkan
diri dan orang lain
- Memimpin
pengembangan sekolah
- Memimpin
manajemen sekolah
Guru penggerak juga memiliki nilai-nilai yang
harus selalu diterapkan dan agar dapat menjadi teladan bagi rekan guru dan juga
komunitasnya. Nilai-nilai tersebut antara lain yaitu.
- Mandiri
Guru
Penggerak yang mandiri, berarti guru tersebut mampu memunculkan motivasi dalam
dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya
ataupun pada dirinya sendiri.
- Reflektif
Reflektif berarti seorang Guru
Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi
di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain.
- Kolaboratif
Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu
senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak
pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah
- Inovatif
Inovatif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa
memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu
ataupun permasalahan tertentu
- Berpihak
pada murid
Berpihak pada murid berarti seorang Guru Penggerak selalu
bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan
utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari
pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri.
Peran guru penggerak di dalam pembelajaran
dan pengembangan sekolahnya yaitu sebagai berikut.
- Berkolaborasi dengan orangtua
dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan kepemimpinan murid.
- Menjadi
pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem
pendidikan di sekolah.
- Mengembangkan diri dan guru
lain dengan refleksi dan berkolaborasi
- Memiliki kematangan moral,
emosional, dan spiritual.
- Merencanakan, melaksanakan,
merefleksikan, mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan
melibatkan orangtua.
- Mewujudkan profil pelajar
Pancasila yang terdiri atas beriman, bertakwa kepada tuhan YME, dan
berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan
kebhinekaan global.
Pola
pikir yang harus dimiliki seorang guru penggerak dalam melaksanakan tindakannya
yaitu ada dua pola pikir yaitu pola pikir cepat dan pola pikir lambat.
- Pola Pikir Cepat (Thinking
Fast) - Bagian batang otak & sistem limbik 'diprogram' untuk
mengonversikan energi (auto-pilot atau otomatisasi) > kecenderungan
alamiah. Jalur: Aksi > Reaksi.
- Pola Pikir Lambat (Thinking
Slow) - Untuk berpikir strategis, kreatif, metakognitif > merupakan
kekuatan yang juga sekaligus merupakan masalah > memakan banyak energi.
Jalur: Aksi > Reaksi > Respon (pilihan-putusan sadar).
Melihat peranan nilai sangat penting dalam kehidupan
tingkah laku sehari-hari, maka rasanya penting bagi seorang Guru Penggerak
untuk bisa memahami dan menjiwai nilai-nilai dari seorang Guru Penggerak ini.
Keterkaitan antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan
Filosofi Ki Hadjar Dewantara
Ki
Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat
yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya)
hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak".
Dalam
proses 'menuntun' anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam
memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan
dirinya. Seorang 'pamong' dapat memberikan 'tuntunan' agar anak dapat menemukan
kemerdekaannya dalam belajar. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan
anak sejatinya melihat kodrat diri anak dengan selalu berhubungan dengan kodrat
zaman. Bila melihat dari kodrat zaman saat ini, pendidikan global menekankan
pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 dengan melihat kodrat
anak Indonesia sesungguhnya. KHD mengingatkan juga bahwa pengaruh dari luar
tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal budaya
Indonesia.
Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD
adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. KHD menegaskan juga bahwa didiklah
anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri.
Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan
antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan
sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai
perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya
(psikomotor). Sedih merupakan perpaduan harmonis antara cipta dan karsa
demikian pula Bahagia.
Strategi
yang bisa Saya lakukan untuk mencapai nilai tersebut diantaranya
Strategi
untuk mencapai nilai dan peran guru penggerak antara lain :
1.
Melakukan pendekatan dengan teman sejawat melalui kolaborasi , komunikasi dan
diskusi
2. Melakukan
pendekatan kekeluargaan ( Among ) dalam kegiatan pembelajarannya berpusat pada
anak , dengan menghadirkan pembelajaan yang menyenangkan dan bermakna bagi anak
-anak
3.
Memanfaatkan komuitas belajar untuk menghasilkan berbagai praktik
4.
Memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran yang kreatif, dan Iovatif
5.
Mendokumentasikan refleksi pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan yg ada
Siapa saja pihak yang dapat membantu kita dalam mencapai gambaran diri Anda di demonstrasi kontekstual tersebut antara lain
- Kepala sekolah
Kepala sekolah yang memiliki peran paling tinggi untuk memfasilitasi , menggerakkan komunitas yang ada di sekolah, karena dengan dukungannya dalam merespon setiap gagasan gagasan yang baik demi kemajuan sekolah, maka program guru penggerak akan terlaksana dengan baik pula.
- Teman sejawat
membantu mewujudkan program – program yang telah direncanakan sangat diperlukan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal serta berkolaborasI dengan berdiskusi di sekolah
- Wali murid mendukung program guru penggerak untuk kemajuan pendidikan di sekolah
- Stake
holder ( Pemangku Pendidikan) mendukung kegiatan guru baik di lingkungan sekolah maupun di
luar sekolah demi mewujudkan merdeka belajar
- Fasilitaor
memfasilitasi dan membimbing, serta memberi semangat dan motivasi kepada guru
penggerak untuk kemajuan guru penggerak
- Pengajar
peraktek memberikan pendampingan dengan berkolaborasi untuk kesejahteraan guru penggerak
NICE BU
BalasHapusThank you
Hapusbagus sekali bu nurhayati, betul sekali apa yang menjadi penjelasan ibu tadi
BalasHapusTerima kasih
Hapussuper
BalasHapusthanks
Hapusbagus sekali BU Nurhayati
BalasHapusMasyaAllah Luar Biasa.Bagi-bagi ilmunya Bu Atun...
BalasHapus