Selasa, 14 September 2021

Nilai dan Peran Guru Penggerak

 

Koneksi Antar Materi Modul 1.2.a.9 Nilai dan Peran Guru Penggerak

  • Nurhayati,S.Pd
  • CGP angkatan ke 3 
  • Fasilitator : Henik Umi Koyum, S.Pd.M.Pd
  • Pengajar Praktek : Gunawan, S.Pd

Pemahaman kita terhadap nilai dan peran guru penggerak



Pendidikan adalah usaha untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Guru Penggerak senantiasa mampu mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya. Segala perubahan yang terjadi di sekitar kita maupun pada diri kita yang muncul dari diri kita sendiri. Ketika kita hanya menunggu sesuatu untuk terjadi, seringkali hal tersebut tidak pernah terjadi. Karena itu seorang Guru Penggerak diharapkan mampu mendorong dirinya sendiri untuk melakukan perubahan, untuk memulai sesuatu, untuk mengerjakan sesuatu terkait dengan perubahan apa yang diinginkan untuk terjadi.

Peran dari dari seorang Guru tentunya akan lebih maksimal jika memiliki keterampilan ataupun kompetensi  serta nilai  - nilai yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Nilai itu sendiri, menurut Rokeach (dalam Hari, Abdul H. 2015), merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan standar pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam membuat keputusan, bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari

Seorang Guru Penggerak diharapkan mempunyai 4 kompetensi yang di harapkan.Guru Penggerak tidak hanya berfokus sebagai pemimpin pembelajaran, akan tetapi juga menggerakkan diri serta lingkungan sekolah agar dapat mewujudkan sekolah yang berpihak pada murid. Ketika kita bisa membawa perubahan pada lingkungan sekitar kita, tentunya hasilnya juga akan lebih baik untuk murid kita. 



Guru penggerak merupakan agen transformasi pendidikan menuju ke arah yang lebih baik dan berlandaskan pada filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Untuk dapat menuntun siswa mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru penggerak diantaranya yaitu menuntun siswa dalam pembelajaran bak filosofi seorang petani dalam menumbuhkan tanamannya dengan penuh kasih sayang, menghamba pada sang anak, memahami kodrat anak (kodrat alam dan kodrat zaman), memperbaiki laku siswa agar selaras antara budi dan pekertinya, menjadikan siswa sebagai manusia yang merdeka.

Selain melakukan hal- hal di atas seorang guru penggerak harus memiliki 4 kompetensi wajib yaitu

  1. Memimpin pembelajaran
  2. Mengembangkan diri dan orang lain
  3. Memimpin pengembangan sekolah
  4. Memimpin manajemen sekolah

Guru penggerak juga memiliki nilai-nilai yang harus selalu diterapkan dan agar dapat menjadi teladan bagi rekan guru dan juga komunitasnya. Nilai-nilai tersebut antara lain yaitu.

  1. Mandiri

Guru Penggerak yang mandiri, berarti guru tersebut mampu memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun pada dirinya sendiri.

  1. Reflektif

Reflektif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain. 

  1. Kolaboratif

Kolaboratif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah

  1. Inovatif

Inovatif berarti seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu

  1. Berpihak pada murid

Berpihak pada murid berarti seorang Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri. 

 

Peran guru penggerak di dalam pembelajaran dan pengembangan sekolahnya yaitu sebagai berikut.

 

  1. Berkolaborasi dengan orangtua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan kepemimpinan murid.
  2. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.
  3. Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi dan berkolaborasi
  4. Memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual.
  5. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan melibatkan orangtua.
  6. Mewujudkan profil pelajar Pancasila yang terdiri atas beriman, bertakwa kepada tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan kebhinekaan global.

 

Pola pikir yang harus dimiliki seorang guru penggerak dalam melaksanakan tindakannya yaitu ada dua pola pikir yaitu pola pikir cepat dan pola pikir lambat.

  1. Pola Pikir Cepat (Thinking Fast) - Bagian batang otak & sistem limbik 'diprogram' untuk mengonversikan energi (auto-pilot atau otomatisasi) > kecenderungan alamiah. Jalur: Aksi > Reaksi.
  2. Pola Pikir Lambat (Thinking Slow) - Untuk berpikir strategis, kreatif, metakognitif > merupakan kekuatan yang juga sekaligus merupakan masalah > memakan banyak energi. Jalur: Aksi > Reaksi > Respon (pilihan-putusan sadar).

Melihat peranan nilai sangat penting dalam kehidupan tingkah laku sehari-hari, maka rasanya penting bagi seorang Guru Penggerak untuk bisa memahami dan menjiwai nilai-nilai dari seorang Guru Penggerak ini.

Keterkaitan antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak". 

Dalam proses 'menuntun' anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang 'pamong' dapat memberikan 'tuntunan' agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya melihat kodrat diri anak dengan selalu berhubungan dengan kodrat zaman. Bila melihat dari kodrat zaman saat ini, pendidikan global menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 dengan melihat kodrat anak Indonesia sesungguhnya. KHD mengingatkan juga bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal budaya Indonesia. 

Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan

antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Sedih merupakan perpaduan harmonis antara cipta dan karsa demikian pula Bahagia.

Strategi yang bisa Saya lakukan untuk mencapai nilai tersebut  diantaranya

Strategi untuk mencapai nilai dan peran guru penggerak antara lain :

1. Melakukan pendekatan dengan teman sejawat melalui kolaborasi , komunikasi dan diskusi

2. Melakukan pendekatan kekeluargaan ( Among ) dalam kegiatan pembelajarannya berpusat pada anak , dengan menghadirkan pembelajaan yang menyenangkan dan bermakna bagi anak -anak

3. Memanfaatkan komuitas belajar untuk menghasilkan berbagai praktik

4. Memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran yang  kreatif, dan Iovatif

5. Mendokumentasikan refleksi pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yg ada



Siapa saja pihak yang dapat membantu kita dalam mencapai gambaran diri Anda di demonstrasi kontekstual tersebut  antara lain

  • Kepala sekolah

Kepala sekolah yang memiliki peran paling  tinggi untuk memfasilitasi , menggerakkan  komunitas yang ada di sekolah, karena dengan dukungannya dalam merespon setiap gagasan gagasan yang baik demi kemajuan sekolah, maka program guru penggerak akan terlaksana dengan baik pula.

  • Teman sejawat

membantu mewujudkan program – program yang telah direncanakan sangat diperlukan sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal serta berkolaborasI dengan  berdiskusi di sekolah

  •  Wali murid mendukung program guru penggerak  untuk kemajuan pendidikan di sekolah
  • Stake holder ( Pemangku Pendidikan) mendukung kegiatan guru baik di lingkungan  sekolah maupun di luar sekolah demi mewujudkan merdeka belajar
  • Fasilitaor memfasilitasi dan membimbing, serta memberi semangat dan motivasi kepada guru penggerak  untuk kemajuan guru penggerak
  • Pengajar peraktek memberikan pendampingan dengan berkolaborasi untuk kesejahteraan  guru penggerak

 

Terimakasih Salam Guru Penggerak 



 

8 komentar:

ASYIKNYA BERLITERASI DAN NUMERASI DENGAN GELIDA ( GERAKAN LITERASI DIGITAL ANGGREK 12 KOBI )

  ASYIKNYA BERLITERASI DAN NUMERASI DENGAN GELIDA  ( GERAKAN LITERASI DIGITAL ANGGREK 12 KOBI )  Pembelajaran merupakan kegiatan utama dari ...